Sabtu, 04 Agustus 2012

Catatan kecil Shalu

Hari senin datang setiap pagi,datang seperti hari-hari yang lain;
seorang anak seumuran kelas 4 SD,mungkin ini menjadi rutinitas yang tidak begitu menyenangkan,menemani seorang ibu dengan memulai pekerjaan jam duabelas malam atau bisa di bilang jam duabelas waktu sekitarnya,karena keadaan rumah yang bahkan jam dindingpun masih berpikir 27 kali untuk di belikan batre.
maka ibunya selalu bergegas bangun ketika dia merasa cukup tidurnya,memulai pekerjaan sebagai tukang rebus singkong.

Anaknya SHALU,umur 9 tahun yang saat itu seharusnya menikmati mimpi sebagaimana layaknya anak kecil,dibangunkannya dengan penuh rasa bujuk dan haru;
maka dijam yang entah jam keberapa waktu itu,-
Shalu menunggui ibunya dibawah lampu yang meredupkan sebagian bayangannya,sesekali ia mengusap matanya dan menguap.
Tetapi ia melihat ibunya dan beberapa peralatan seperti ingin mematahkan punggung dan guratan di wajahnya mulai tidak sepi lagi;Ternyata Shalu mempunyai naluri yang tidak begitu jauh,ia terbiasa dengan kantuk dan rasa capek yang penting ibunya tidak merasa sendiri.

Jam setengah enam pagi menurut perkiraan Shalu,ia bukan beranjak mandi,tapi ia pergi ke rumah tetangga mengirim singkong yang sudah jadi,
Maka sepulang nya ia tidaklah ia berpikir untuk mandi,ia hanya mencuci wajah dengan sabun mandi bahkan menggosok gigi dengan sabun mandi.,
berangkatlah ia kesekolah dengan baju seragam yang rapi,dan tidak ada siapapun yang tahu ia tidak mandi,kecuali Tuhan dan ibunya..

Sesampai disekolah ,ia kebanggaan para guru dan siswa sebagai pembaca UUD' 1945;
dihadapan mereka,tiba-tiba seorang Shalu begitu sangat penting,sehingga mereka diam dan mendengarkannya meski ada yang terpaksa.
Lihat bagaimana seorang anak singkong tanpa mandi tanpa parfum,dengan bermodal sikat gigi dan sabun.

UUD 1945 memanjakannya dengan duduk dibarisan yang penting untuk didengar suaranya,(bangga yang berlebihan).

Jam tujuh pagi upacara selesai,tentu saja Shalu bawa uang saku 50 rupiah,ditahannya nanti untuk nanti waktu istirahat,
saatnya harus menerima perlakuan yang tidak menyenangkan akan segera menderanya di kelas atau di halaman sekolah..

Bersambung........

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger