Selasa, 15 Mei 2012

Pagi pada sebuah april

Jam 08:23 di bulan April Hari ke-27,
Daun-daun kering berguguran,matahari membuat kesetiaan dengan laut,-
dan wajahmu berdiam dimataku.
Hari-hari menjadi begitu deras,mengalir penuh cahaya,begitu juga dengan rindu dan cinta.

08:24,
Seorang ibu tua menaruh beban dipunggungnya,menabur kebaikan seperti tanaman,
Ia hanya menungu anaknya pulang dengan dahaga yang sudah terobati,di sepanjang doanya yang memanah dibawah langit_merancang kepulangannya dengan malam,dengan keringat,dengan tubuhnya yang landai,dengan airmata juga sebuah kasih.

08:25,
Ia telah datang,memasuki pagar dengan tubuhnya;sebilah.
pintu menjadi sangat tajam dan runcing,begitu menyayat memasukinya_
Ia telah datang dengan gamar remang di dada_ia telah datang...dan meninggalkan jejak duka,
halaman yang dipenuhi kitab suci dan bebrapa anjing melolong mengantarkan hari ini dengan ramah,-
Ia telah datang...Si maut dengan wajahnya yang terakhir,
Begitu cara hidup membiarkan anak manusia pergi,-

08:26,
Matahari sudah tinggi,sulit sekali mendapatkan tempat teduh,..seperti mencari sebuah nama dari sekian bahasa yang mengajariku banyak hal_termasuk memasang lukisan telanjang di ruang tamu.
Hari ini kakak perempuanku mengusap perutnya yang hamil 3 bulan,ia seperti mulai membahasakan sebuah kejadian yang tak terbilang pengorbanannya,ia ingat seorang ibu,
Ia ingin berjabat tangan dengan takdir dan melihatnya dengan penuh bahagia,tapi manusia di beri hak menerima dan berharap.
Di sini aku menatapnya tanpa merubah apapun,termasuk rambutnya yang mengibas mataku,ku biarkan..!

08:27..
Aku selesai mandi,sudah bersih

Dini Hari

Jam 04;00 dini hari,,
Orang-orang menikahi langit,menyisir matanya dan perlahan ber-embun!
Daun-daun mulai menukar wajahnya dengan cahaya..
bunga-bunga menunjuk ke jendela,ternyata aku masih pengantinya yang suka menutup keningku dengan merah senja,
Aku menikmati pagi seperti melipat rindu;anak-anak manusia yang menghitung bintang diladang_

Aku suka berwajah muram,jika mengingat kekasihku meneguk perjalanan dari punggungnya yang tak kenal bimbang,dan nafasnya jatuh begitu berat...
kutangkap senyumnya tiap pagi,tak kudapati bahagia yang bisa kuberikan padanya,,
ah cemasku berwarna cerah,cerah sekali_dan aku akan selalu seperti ini.

Jam 05:00 dini hari,,
Nyaris tak ada satupun orang yang ku temui dan memahami,-nyaris orang-orang yang kukenal tak memiliki tempat dipikiran ku,
Maka paragraf-paragraf ini kuhidupkan sebagai aktifitas dan konflik,yang darinya aku bisa menentukan siapa yang semestinya berkhianat dan kapan semestinya cerita ini kubunuh atau kuselesaikan.
Yah,pagi-pagi aku bisa mencatat beberapa orang mati,beberapa orang menangis dan berapa tawa yang harus aku tanggung.
Kini aku memberi tempat untuk paragraf-paragraf bagimana dia hidup dan bagaimana ia mulai membuat kamarku seperti berada di pinggir jalan,dekat tol,jembatan atau saja di hutan rimba  dengan burung-burung yang berbakti pada satu batang pohon bersama bayinya,-
begini aku cukup banyak mentertawakan bagaimana mereka hidup dengan cara ku,maka aku tuhan yang mereka ikuti tragedinya.

Jam 06:00,,
Aku punya kekasih yang biasa memberitahuku"aku berangkatkerja",
ternyata selalu begitu cepat dari waktu yang kuminta_disana,ditempatnya berdiri tidak ada yang bisa berdiri menyelamatkan rinduku,-kecuali kutelan dengan cemas  dan beberapa kabar yang bisa kupastikan,dan tanpa terasa aku punya kesibukan bercakap-cakap seperti ini,
seperti ini,
setiap hari...
sampai nanti..!
Powered By Blogger