Sabtu, 29 Juni 2013

Masalaluku Maduraku

Di madura,bulan begitu akrab dengan sungai-sungai.Dilukisnya malam seperti daun jatuh,lalu mengalir ke dada ibu.Ditimangnya kembali jarak dan kepulangan dari kesenangan dan kesesakan_
"Ibu,rumah kita masih selugu aku dulu,saat semua suka duka terjadi begitu natural".

Di madura,gadis-gadisnya yang malu-malu_suka bersepakat menjadi bunga atau lukisan ombak di ruang tamu.Kini jalan-jalan menuju mushola dan madrasah menatap lengang ke arah punggungku,"Kami banyak menyaksikan masa kanakmu yang abadi"aku menelan tangis,seakan tak ingin berpaling dan meninggalkan tanah ini lagi.Namun kenangan memang selalu bersifat seperti luka_bekasnya tidak dapat dihilangkan.aku selalu pergi darinya sambil menutup sunyi di sekujur tubuhku...

"selamat tinggal,mungkin setiap kali hujan turun_aku sempat menjadi bagian dari rintiknya,bagian dari akar-akar bunga yang basah atau bagian dari jendela yang menangkap bunyi hujan"

23 april 2013

0 komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger